SRIPOKU.COM, MARTAPURA – Petani perkebunan karet di kabupaten OKU Timur memasuki awal tahun 2016 mengeluhkan turunnya harga karet sejak satu minggu terakhir.
Harga karet saat ini turun menjadi Rp. 6.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 7.000 per kilogram.
Petani karet yang awalnya berharap harga getah karet pada pergantian tahun mengalami kenaikan hanya bisa terdiam ketika memasuki awal tahun harga karet langsung merosot.
“Petani berharap perekonomian membaik memasuki awal tahun 2016. Namun kenyataannya harga karet justru mengalami penurunan Rp. 1000 per kilogram. Sejak beberapa tahun terakhir harga karet terus merosot dan tidak pernah bertahan diatas Rp 10.000 per kilogram,” ungkap Rudi (34) Warga Kecamatan BP Peliung Senin (4/1/2016).
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) KabupatenOKU Timur Husin membenarkan adanya penurunan harga getah karet tersebut. Menurutnya, selama beberapa tahun terkahir harga karet masih fluktuatif dan selalu naik turun.
“Salah satu penyebab harga karet terus naik turun karena saat ini negara Vietnam sudah memproduksi. Jadi negara luar tidak fokus membeli hasil perkebunan Indonesia sehingga harga mengalami penurunan,” katanya.
Harga karet kata dia, tergantung dengan permintaan pasar dan bahan olahan karet. Petani terkadang menjual karet tidak bersih dan banyak mengandung campuran. Hal itu tentu sangat mempengaruhi harga di pasaran.
sumber : http://palembang.tribunnews.com/2016/01/04/harga-getah-karet-terus-merosot
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus