Musim hujan telah tiba, inilah musim yang ditunggu tunggu para petani untuk menanam tanaman apapun, tapi jangan senang dulu. Selain musim hujan memang sangat membantu dalam urusan pertumbuhan segala tanaman, tetapi tetap saja ada resiko nya. Contohnya rumput, gulma dan hama penganggu berkembang biak secara cepat pula. Jika tidak di beri perhatian khusus pada tanaman yang dibudiyakan, maka jangan heran jika hasil yang dicapai tidak sesuai harapan.
melihat prakiraan cuaca, tahun ini musim hujan diprediksi akan dimulai pada akhir tahun yaitu tepatnya bulan Desember. Walaupun dengan intensitas kecil dan tidak terus-menerus setiap hari, beberapa daerah Indonesia sudah diguyur hujan. Dalam dunia pertanian, musim hujan merupakan indikasi bahwa para petani harus memberikan ekstra perawatan terhadap tanamannya. Sama halnya juga dengan tanaman lain, tanaman cabai tidak luput dari berbagai serangan penyakit maupun hama khususnya ancaman Anthracnose. Anthracnose atau yang lebih dikenal petani sebagai penyakit Patek kerap kali menjadi momok petani di kala musim hujan melanda. Resiko kerugian dari penyakit ini bisa mempengaruhi 90% dari total panen cabai. Penyebab dari penyakit Patek bisa berasal dari jamurColletotrichum Acuatum, Colletotrichum Capsici, Colletotrichum Gloesporioides atau Colletotrichum Cocodes.
Gejala-gejala yang terlihat dari penyakit ini adalah tidak mengenal buah masih berwarna hijau atau merah. Cabai yang terinfeksi mengalami lesi cekung. Lesi cekung ini akan berkembang cepat dan dalam prosesnya akan berkembang menjadi cokelat kehitaman hingga pada akhirnya membusuk. Bila penyakit Patek menyerang dengan ganas, Acervuli bisa muncul diantara cekungan buah cabai yang terjangkiti dan penyebarannya akan pesat apabila kondisi lingkungan yang lembab, berkabut dan temperatur yang hangat.
Namun jangan khawatir, penyakit Patek bisa dihindari dengan berbagai cara. Anda bisa membuang langsung bagian tanaman yang terjangkiti, mengubur bagian tersebut atau membakarnya. Fungisida bisa digunakan sebagai pengendalian penyakit secara kimiawi. Pastikan fungisida mengandung bahan aktif Propineb, Karbendazim, Kloratalonil, Heksakonazol, dan lain-lain. Anda juga bisa mengendalikan penyakit Patek dengan menggunakan varietas yang tahan dengan penyakit ini, atau memberi jarak tanam yang sedikit renggang dan juga menjagai sanitasi lingkungan sekitar. Bila memungkinkan, anda bisa memanfaatkan agensia antagonis seperti Khamir (yeast). Dengan menggunakan Khamir, pertumbuhan jamur Colletotrichum bisa dihambat.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus